Minggu, 27 Juli 2014

Palestina

Assalamu'alaikum :)

Allahu akbar, allahu akbar, allahu akbar. Laa ilaa ha illAllah huwAllahu akbar. Allahu akbar walillahilhamd...

Berkumandang takbir di penjuru masjid. 
1 syawal 1435 jatuh pada esok hari. 
Namun suara takbir seakan kalah dengan ledakan-ledakan kecil di langit yang sedang menangis dengan perginya ramadhan.

Aku di Indonesia, bukan di ranah para syuhada,
namun seakan aku idul fitri di gaza.
Ya, tanah yang basah oleh darah-darah suci para pemburu syahid.
Petasan dan rudal beda tipis
Salah saudaraku di sini merayakan kebahagiaan idul fitri
Dengan gemerlap kembang api dan petasan...
Tapi sungguh aku yakin, kebahagian kalian di Gaza bukan sekedar gemerlap Idul Fitri, tapi harumnya surga dan perjumpaan dengan Allah.


Aku iri saudaraku.


Kalian sudah terjamin mendapatkan sebidang tanah di surga Allah kelak.
Sedangkan aku? 
Bahkan sepetak ubin pun aku belum tentu dijamin oleh Allah untuk masuk ke dalam surga-Nya.
Mengingat aku hanya diam dan termenung di saat belasan tahun saudaraku mengorbankan nyawa untuk menjadi pejuang Allah, pejuang ummat islam.

Padahal kalian sama dengan kami, nyawa kalian satu, namun saat engkau memutuskan menjadi pejuang Allah seakan kalian memiliki seribu nyawa yang tak akan ada habisnya.


Allohu ghoyatuna
Ar Rosulu qudwatuna
Al Qur’anu dusturuna
Al Jihadu sabiluna
Al Mautu fi sabilillah, asma amanina

Allah adalah tujuan kami,
Rasulullah teladan kami
Al-qur’an pedoman hidup kami,
Jihad adalah jalan juang kami
Mati di jalan Allah, adalah Cita-cita kami tertinggi.



Dengan kalimat itu seolah semangat kalian tak pernah padam.
Maafkan kami saudaraku, harus berjuang sendiri melawan para tentara kejam itu. 

Menangislah.. Menangislah saudaraku..
Hanya sajak-sajak yang menjadi untaian do'a inilah yang hanya bisa ku sampaikan.
Menangislah...
Ratusan tetes air mata akan menjadi saksi
yang akan menuntunmu ke dalam surga sebagai syuhada.
Menuntunmu untuk mengenal hakikat sebuah kebahagiaan yang sesungguhnya.


Maafkan kami, malam ini kami seolah tak punya saudara
Terlarut dalam euporia kebahagian idul fitri dengan cara yang salah.
Biarlah, Allah yang akan membuka mata kami di sini,bahwa masih ada saudaraku yang masih belum bisa merasakan hari kemenangan sesungguhnya
Maafkan kami, saudaraku...
Maafkan kami, Palestinaku...



wassalam :)