Malam ini, gue sedang
merenungi. Iya yaa. Hidup itu ada ritmenya. Setiap orang emang memiliki ritme
yang berbeda. Satu per satu, mereka mewujudkan impiannya dengan bekerja lebih
keras. Di sisi lain, ada juga yang bersenang-senang, menganggap santai
perjalanan hidup. Yaaa tergantung ritmenya.
Ada yang punya target lulus
3,5 tahun ada yang target 4 tahun ada yang bahkan mau ngabisin batas kuliahnya
hingga 7 tahun. Well, tergantung ritme mereka.
Kemarin gue sempet sebel
dengan sebuah kata-kata “Sibuk itu ga ada, yang ada tuh cuma prioritas”. Gue
agak kesel karena menemukan kata2 ini ketika baru ada yang bilang banget sama
gue karena minggu-minggu ini dia sibuk, jd ga bisa menemui gue. Padahal kalau
dipikir-pikir lagi yaaa ritme hidup kita emang berbeda dan kata sibuk itu emang
ada ketika kalian melihat orang lain yang banyak kerjaannya sedangkan di waktu
yang sama kalian lagi tidak melakukan hal apapun. Sibuk dan ritme.
Suatu ketika, mungkin ritme
harian kita berubah, kegiatan yang berubah arah, dan rute-rute perjalanan yang
tidak sama lagi sedikit banyak ternyata juga mengubah bagaimana ritme waktu
bergerak di hidup kita. Berada di kampus buat kelas, lalu melompat ke tempat
lain setelahnya, dan pulang melewati jalan-jalan yang berbeda, semua mengajari
kita bahwa setiap waktu yang berlalu gak boleh lepas dari makna.
Waktu itu gak pernah
bergerak melambat ya.
Bokap gue bilang bahwa waktu
itu salah satu sumber daya yang tidak bisa kita perbaharui keberadaannya. Kalau
sudah hilang, yaudah hilang. Kalau sudah habis, yaudah habis. Waktu ga mau tau,
kerjaan kita udah beres atau belum. Waktu juga gak mau tau kita udah siap atau
belum. Maka, menggenggam jemari detik agar detaknya mau bergerak seirama dengan
ritme kita adalah bullshark ketidakmungkinan.
Jadi, apakah waktu yang
harus menyesuaikan dengan ritme hidup kita? Hmmm......
Setiap ritme seringkali
berisi satu atau lebih urusan yang perlu diselesaikan, dan ritme itu jd terasa
semakin cepat seiring dengan semakin banyaknya urusan yang harus diselesaikan.
Tapi seperti firman Allah, kita diminta untuk bergerak dinamis dalam
mengerjakan berbagai urusan dalam setiap satuan-satuan ritme yang bergulir.
Jika sudah selesai urusan yang satu, maka selesaikanlah urusan yang lain.
Mungkin setelah ini semua
beres, saatnya gue mengatur dan memperbaiki ritme baru lagi dalam hidup ini. Selamat
berdamai dan beradaptasi dengan ritme waktu kalian yaaa, Fiaddict!!!! Semoga
Allah mudahkan dan lancarkan ritme yang bergerak mampu kita isi dengan penuh
makna.
Salam Fiaddict!!!!
Ps: tulisan seorang yang
sedang tidak bisa berdamai dengan ritme hidupnya.
Jatinangor,
Ruhma Hafia