Jumat, 29 September 2017

Ritme Hidup

Malam ini, gue sedang merenungi. Iya yaa. Hidup itu ada ritmenya. Setiap orang emang memiliki ritme yang berbeda. Satu per satu, mereka mewujudkan impiannya dengan bekerja lebih keras. Di sisi lain, ada juga yang bersenang-senang, menganggap santai perjalanan hidup. Yaaa tergantung ritmenya.

Ada yang punya target lulus 3,5 tahun ada yang target 4 tahun ada yang bahkan mau ngabisin batas kuliahnya hingga 7 tahun. Well, tergantung ritme mereka.

Kemarin gue sempet sebel dengan sebuah kata-kata “Sibuk itu ga ada, yang ada tuh cuma prioritas”. Gue agak kesel karena menemukan kata2 ini ketika baru ada yang bilang banget sama gue karena minggu-minggu ini dia sibuk, jd ga bisa menemui gue. Padahal kalau dipikir-pikir lagi yaaa ritme hidup kita emang berbeda dan kata sibuk itu emang ada ketika kalian melihat orang lain yang banyak kerjaannya sedangkan di waktu yang sama kalian lagi tidak melakukan hal apapun. Sibuk dan ritme.

Suatu ketika, mungkin ritme harian kita berubah, kegiatan yang berubah arah, dan rute-rute perjalanan yang tidak sama lagi sedikit banyak ternyata juga mengubah bagaimana ritme waktu bergerak di hidup kita. Berada di kampus buat kelas, lalu melompat ke tempat lain setelahnya, dan pulang melewati jalan-jalan yang berbeda, semua mengajari kita bahwa setiap waktu yang berlalu gak boleh lepas dari makna.

Waktu itu gak pernah bergerak melambat ya.

Bokap gue bilang bahwa waktu itu salah satu sumber daya yang tidak bisa kita perbaharui keberadaannya. Kalau sudah hilang, yaudah hilang. Kalau sudah habis, yaudah habis. Waktu ga mau tau, kerjaan kita udah beres atau belum. Waktu juga gak mau tau kita udah siap atau belum. Maka, menggenggam jemari detik agar detaknya mau bergerak seirama dengan ritme kita adalah bullshark ketidakmungkinan.

Jadi, apakah waktu yang harus menyesuaikan dengan ritme hidup kita? Hmmm......

Setiap ritme seringkali berisi satu atau lebih urusan yang perlu diselesaikan, dan ritme itu jd terasa semakin cepat seiring dengan semakin banyaknya urusan yang harus diselesaikan. Tapi seperti firman Allah, kita diminta untuk bergerak dinamis dalam mengerjakan berbagai urusan dalam setiap satuan-satuan ritme yang bergulir. Jika sudah selesai urusan yang satu, maka selesaikanlah urusan yang lain.

Mungkin setelah ini semua beres, saatnya gue mengatur dan memperbaiki ritme baru lagi dalam hidup ini. Selamat berdamai dan beradaptasi dengan ritme waktu kalian yaaa, Fiaddict!!!! Semoga Allah mudahkan dan lancarkan ritme yang bergerak mampu kita isi dengan penuh makna.

Salam Fiaddict!!!!


Ps: tulisan seorang yang sedang tidak bisa berdamai dengan ritme hidupnya.





Jatinangor,
Ruhma Hafia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar